Laman

Kamis, 21 Oktober 2010

Gerakan Stereotype

Stereotypy Adalah gerakan berulang atau ritual dari postur tubuh atau ucapan yang ditemukan pada pasien dengan keterbelakangan mental, gangguan spektrum autisme, tardive dyskinesia dan gangguan gerakan stereotypic lainnya. Gerakan Stereotypies mungkin secara sederhana seperti goyangan tubuh, atau gambaran yang lebih kompleks seperti membelai sendiri, menyilangkan kaki, dan berbaris di tempat. Beberapa penyebab telah dihipotesiskan untuk stereotypy, dan beberapa pilihan terapi yang tersedia..

Stereotypy kadang-kadang disebut stimming di autisme, dengan hipotesis bahwa menstimulasi sendiri satu atau lebih indera. Terkait hal ini termasuk punding dan tweaking untuk menggambarkan perilaku repetitif yang merupakan efek samping dari beberapa obat.

Perbedaan gerakan stereotipy dengan tics
Seperti tics, stereotypies yang mempunyai pola dan berkala, akan diperparah oleh kelelahan, stres, dan kecemasan. Tidak seperti tics, stereotypies biasanya dimulai sebelum usia tiga tahun, lebih melibatkan dari tubuh, lebih berirama dan kurang acak, dan lebih terkait dengan aktivitas lain, engrossment bukan pertanda yang utama. Contoh tics awal adalah hal-hal seperti berkedip dan gerakan tenggorokan, sedangkan gerakan mengepakkan lengan adalah stereotypy lebih umum. Stereotypies tidak memiliki-yang terus berubah, waxing dan waning sifat tics, dan dapat tetap konstan selama bertahun-tahun. Tics biasanya suppressible untuk periode yang singkat, dalam kontras, anak-anak jarang secara sadar dapat mengontrol gerakan stereotypy, meskipun mereka dapat mengalihkan satu perhatian ke perhatian yang lain.

Hipotesis Penyebab

Ada beberapa penjelasan mengenai stereotypy, dan perilaku stereotip yang berbeda mungkin memiliki penjelasan yang berbeda. Penjelasan populer adalah stimming, yang hipotesisnya bahwa perilaku stereotip tertentu memiliki fungsi yang berkaitan dengan input sensorik. Penjelasan lainnya termasuk hipotesis stereotypy adalah pelepasan ketegangan atau mengungkapkan frustrasi, bahwa kebutuhan untuk mengkomunikasikan perhatian atau penguatan atau rangsangan indera, yang dipelajari atau neuropathological atau beberapa kombinasi dari keduanya, atau bahwa itu adalah perilaku normal tanpa perlu penjelasan khusus.

Tips Menghadapi Anak Tantrum

1.Singkirkan benda-benda yang berbahaya disekitar anak yang sedang mengamuk.
2.Biarkan anak mengekspresikan kemarahan sepanjang tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain
3.Beri benda / barang pengaman di sekitar anak seperti bantal, matras,busa dll
4.Usahakan untuk menenangkan atau menasehatinya tapi jangan memberikan pertolongan terlebih dahulu
5.Hindari memberikan sesuatu yang diinginkan anak atau hadiah ( rewards ) saat anak tantrum
6.Stimulasi anak dengan usapan / belaian / brushing ( sikat lembut) dll
7.Setelah emosi reda anak boleh ditenangkan misalnya dengan dipeluk atau dengan cara lain
8.Anak boleh diberikan sesuatu yang diinginkan setelah tidak tantrum / sudah tenang

Selasa, 19 Oktober 2010

CEREBRAL PALSY ATHETHOSIS

Cerebral Palsy jenis athethoid disebabkan oleh adanya lesi pada basal ganglia sehingga kemudian terjadi involuntary movement. Bagaimana mekanisme terjadinya involuntary movement sampai saat ini masih belum pasti, tetapi kemungkinan besar adalah akibat terbentuknya perintah gerak tersendiri dari basal ganglia tanpa adanya informasi inhibissi (biasanya dari korteks) yang memasuki basal ganglia.

Peranan basal ganglia dalam motor kontrol:
1.Mengontrol gerakan; mempertajam informasi antara area asosiasi dan area motorik pada korteks serebri.
2.- Mengatur besaran dari usaha motorik
- Membantu implementasi pada motorik planning
- Berperan dalam aktivitas bertujuan
3.Eksekutor dalam mengatur intensitas dari output korteks , memastikan integritas yang mulus antara gerakan terencana dengan postur.
4.Mongontrol gerakan automatik

Basal ganglia juga berperan untuk gerakan mata melalui lengkung okulomotor.
Korteks =>caudatus => globus palidus => substansia nigra => thalamus => frontal eye fields.
Dari sunstansia nigra menuju superior coliculus terjadi integrasi antara informasi sensori dan informasi visual.

Etiologi:
Level bilirubin tinggi
Prematuritas
Afiksia neonates
Bayi berat lahir rendah dengan hipoksia

Distribusi: Biasanya quadriplegia, hemiplegia (jarang)




Tampilan Umum:
1.Tonus postural abnormal
Fluktuatif karena adanya berbagai involuntary movement yang akan makin jelas saat melakukan aktivitas bertujuan ataupun dengan adantya stimulasi
- Mobile spasm, writing movement, athethoid dance
- Localized contraction: grimacing, distal didital movement, kadang tampak seperti kedutan
- Intermittent tonic spasm; tonus sangat mudah berubah dengan pola yang tetap tetapi tanpa timing yang pasti. Biasanya terpengaruh oleh posisi kepala . Anak kadangkala terfiksasi dalam posisi yang ekstrim. Sapasm dapat meliputi seluruh tubuh atau sebagian saja misalnya di hip saja.
2.Karena tonus fluktuatif maka tidak dapat mempertahankan kontrol postur melawan gravitasi
3.Tidak ada ataupun kurangnya grading movement untuk postur atau gerakan volunter.
4.Postural pattern: sangat asimetri, poor head and trunk control, cenderung bergerak dalam total pattern , dapat melakukan gerakan diluar fase distonik , tetapi tidak cukup terkontrol.
5.Kontrol postur: Equilibrium reaction dan righting reaction tidak ada atau sangat kurang .
6.Kontraktur dan deformitas dapat terjadi karena kurangnya ko-kontraksi dan sangat asimetri.

Jenis-jenis Athethosis:
1.Pure Athethosis :
- Tonus postural : low – near normal
- Gerakan involunter terutama di bagian distal
2.Choreoathethosis:
- Tonus postural : sedikit dibawah normal – sedikit diatas normal
- Gerakan involunte dapat terjadi di proksimal dan distal, tetapi lebih menonjol dibagian proksimal.
3.Athethosis with imntermittent tonic spassm:
- Tonus postural : hypo-hipertone
- Involuntary movement : dibagian proksimal terjadi dystonic spasm
Di distal : typical writhing atau gerakan involunter lainnya
4.Athethosis with spasticity:
- Tonus postural : hyper – normal
- Involuntary movement lebih banyak di distal


PROBLEM PADA ATHETHOSIS :

Tonus fluktuatif
Gerakan involunter
Emosi tidak stabil
bergerak dalam total pattern
Kontrol trunk dan kepala buruk
Orientasi midline buruk
Masalah tambahan :
Visual, control oromotor, bernafas, bicara, komunikasi, fungsi tangan, koordinasi mata dan tangan.

PRINSIP TERAPI:
1.Pertama kali adalah menenangkan anak (calm down) => memberikan stabilitas fisik dan psikologis
2.Head stability and midline orientation
3.Grading and dissociated movement => gerakan dalam kisaran kecil dan lambat
4.Berikan stabilisasi dengan arm support dan hand grasping
5.Berikan stabilitas pada satu bagian tubuh bersamaan dengan mobolitas pada bagian tubuh lainnya
6.Kurangi gerakan involunter (dengan adanya stabilisasi)
7.Subkorteks: head righting dan body righting reaction: koneksi antara kepala dan trunk.

Selasa, 12 Oktober 2010

Sistem Arousal

Arousal adalah keadaan fisiologis dan psikologis yang terjaga atau reaktif terhadap rangsangan. Ini melibatkan aktivasi dari sistem yang mengaktifkan retikuler di batang otak, sistem saraf otonom dan sistem endokrin, sehingga dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah dan kondisi kewaspadaan sensori, mobilitas dan kesiapan untuk merespon.

Ada banyak sistem syaraf yang berbeda yang terlibat dalam apa yang dikenal sebagai sistem arousal. Empat sistem utama yang berasal dari batang otak, dengan koneksi memperluas seluruh korteks, didasarkan pada neurotransmiter otak, asetilkolin, norepinefrin, dopamin, dan serotonin. Ketika sistem ini bekerja, daerah saraf menerima menjadi lebih sensitif dan responsif terhadap sinyal masuk.

Penting
Arousal penting dalam mengatur kesadaran, perhatian, dan pengolahan informasi. Hal ini penting untuk memotivasi perilaku tertentu, seperti mobilitas, memenuhi gizi, respons melawan-atau-penerbangan dan aktivitas seksual (lihat Masters dan Johnson manusia siklus respon seksual, dimana dikenal sebagai fase arousal).
Hal ini juga sangat penting dalam emosi, dan telah dimasukkan sebagai bagian dari teori banyak berpengaruh seperti teori James-Lange emosi. Menurut Hans Eysenck, perbedaan dalam memimpin baseline tingkat arousal orang untuk menjadi baik extraverts atau introvert. Kemudian penelitian menunjukkan kemungkinan besar bahwa ekstrovert dan introvert telah terjaga berbeda. tingkat dasar arousal mereka adalah sama, tapi respon terhadap rangsangan berbeda.
Hukum Yerkes-Dodson menyatakan bahwa ada hubungan antara arousal dan kinerja tugas, pada dasarnya menyatakan bahwa terdapat suatu tingkat arousal optimal untuk kinerja, dan terlalu sedikit atau terlalu banyak rangsangan dapat mempengaruhi kinerja tugas. Salah satu interpretasi UU Yerkes-Dodson adalah Easterbrook Cue-Penggunaan hipotesis. Easterbrook menyatakan bahwa peningkatan arousal menyebabkan penurunan jumlah isyarat yang dapat dimanfaatkan.
Dalam psikologi positif, arousal digambarkan sebagai respon terhadap tantangan yang sulit bagi subjek memiliki keterampilan moderat.

Reflek Perkembangan

REFLEX PERKEMBANGAN

Spinal Level

1.Flexi Withdrawal
Yaitu dengan cara : Posisi tidur terlentang, kepala mid posisi tungkai ekstensi stimulasi pada telapak kaki, maka tungkai akan flexi  2 bulan.

2. Exstensor Thrust
Posisi terlentang, kepala mid posisi tungkai satu flexi, satu extensi stimulasi pada telapak kaki, maka akan beraksi extensi  2 bulan.

3. Crossed Extension
Tungkai menyilang bila dipegang pada medial paha  2 bulan.

Brain Stem Level

1.Asymmetrical Tonic Neck Reflex (A.T.N.R.)
Posisi tidur terlentang, stimulasi, rotasi kepala kesamping (lateral), maka lengan dan tungkai yang sesisi akan ekstensi dan ekstremitas yang berlawanan flexi.

2.Symmetrical Tonic Neck Reflex (S.T.N.R.)
Posisi merangkak.
Stimulasi : a. Kepala diflexikan akan ada penurunan tonus fleksor lengan dan tonus ekstensor lengan.
b. Kepala ekstensi akan ekstensor lengan dan flexor tungkai atau ekstensi lengan dan flexi tungkai.

3.Tonic Labirinthing Reflex (T.L.R)
Bila diterlentangkan semua akan ekstensi  4 bulan.

4.Positive Supporting Reaction
Anak diangkat dalam posisi berdiri diberi tekanan pada kaki, maka makin menekan sesaat  3-8 bulan.

5.Negative Supporting Reaction
Anak diangkat dan diposisikan berdiri, maka tungkai akan ekstensi lurus kemudian melemas 8 bulan.




Mid Brain Level

1. Neck Righting
Posisi tidur terlentang, kepala mid posisi, lengan ekstensi.
Stimulasi : Rotasi kepala kesamping, maka badan akan mengikuti segmen tersebut 6 bulan.

2.Body Righting Reaction Acting On The Body
Posisi tidur terlentang, kepala mid posisi, lengan ekstensi. Gerakan rotasi kepala, respon yang timbul Body berputar secara segmental, mulai soulder baru pelvis 6-18 bulan.

3. Labyrinthing Righting Reaction On The Head
Dari posisi terlentang atau telungkup berusaha diangkat tegak maka kepala cenderung bergerak vertical 2-6 bulan.

4. Optical Righting Reaction
Posisi terlentang, tengkurap, posisi vertical dengan mata terbuka stimulasi dan respon sama seperti Labyrinthing Righting Reaction Acting On The Head.

Cortical Level

Reaksi keseimbangan caranya pada setiap posisi tidur terlentang, merangkak, duduk, berlutut, berdiri, didorong-dorong kesegala arah, bila baik maka akan dapat mempertahankan keseimbangan tersebut. Merangkak 6-8 bln, duduk 10 bln, berlutut 12 bln, berdiri 15 bln.

Pembawaan Reaksi

1. Reflex Stepping
Anak disupport posisi tegak dengan Weight Bearing pada kaki, maka secara ritmis akan ada stepping bergantian < 8mg

2. Grasp Replex atau Tonic palmar Replex
bila palmar diberi kontak (objek) akan menggenggam < 4-5 bulan.

3.Rooting Reflex
Beri sentuhan atau stroking pada bibir atau pipi maka lidah bibir bergerak ke arah stimulus tersebut 3-4 bulan

4.Sucking Reflex
Stimulasi pada bibir, gusi atau ujung lidah ada gerakan menelan, atau menghisap.
Automatic Movement Reaction

1. Moro
Moro terlentang dan dipegang seperti dijatuhkan maka akan timbul reaksi lengan ekstensi abduksi 4-6 bulan

2.Landau Reflex
Posisi tengkurap disangga pada dada kemudian kepala ektensi tungkai ekstensi 4-6 bulan

3.Protective Ekstension atau Parachute Reaction
Posisi tengkurap disangga pada dada, kemudian tiba-tiba digerakkan ke bawah seperti dijatuhkan maka lengan akan ekstensi

4.Foot Placement